Peristiwa
KOLUT, TUNTAS.ID - Curah hujan yang tinggi dan diperkirakan masih akan berlangsung ke depan menyebabkan beberapa wilayah di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) rawan banjir dan tanah longsor.
Bahkan beberapa Desa di daerah ini sudah mengalami bencana banjir dan longsor. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut pun terus melakukan pemantauan. Meski jumlah personilnya terbatas, namun mereka terus bergerak memantau daerah akan rawan bencana.
Di Desa Simbula, Kecamatan Katoi, pihak BPBD mendirikan posko siaga bencana di rumah Sekretaris Desa (Sekdes). Pasalnya salah satu Dusun di Desa itu, juga diterjang longsor sejak hari Jumat (22/4/2016) lalu, yang hingga kini masih tanggap darurat. Garis polisi pun (police line) masih terpasang di sekitar lokasi longsor.
Meski peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun data yang diperoleh dari BPBD Kolut, tercatat sebanyak 26 unit rumah yang mengalami kerusakan parah dan ringan.
Hingga Minggu (24/4/2016), nominal kerugian materil akibat longsor yang terjadi di Dusun atau di bukit Mawa itu, belum diketahui.
Hingga berita ini dimuat, bukan hanya warga Dusun Mawa yang mengungsi, tetapi juga warga dari dusun lain yang mendiami kaki bukit itu juga memilih mengungsi dikarenakan mereka dihantui rasa ketakutan akan runtuhnya bukit tersebut.
Pasalnya, bukit yang sudah ditanami kakao, cengkeh, dan durian oleh warga kini dengan kondisi tanah di bukit itu sudah mengalami keretakan parah bahkan sebagian sudah bergeser, dan diperkirakan sudah sekitar 50 hektar. (Yus)
Bukit Mawa Masih Status Darurat, BPBD Dirikan Posko Siaga Bencana di Simbula
Garis Polisi masih terpasang di sekitar lokasi longsor (Foto: Yus) |
Bahkan beberapa Desa di daerah ini sudah mengalami bencana banjir dan longsor. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut pun terus melakukan pemantauan. Meski jumlah personilnya terbatas, namun mereka terus bergerak memantau daerah akan rawan bencana.
Di Desa Simbula, Kecamatan Katoi, pihak BPBD mendirikan posko siaga bencana di rumah Sekretaris Desa (Sekdes). Pasalnya salah satu Dusun di Desa itu, juga diterjang longsor sejak hari Jumat (22/4/2016) lalu, yang hingga kini masih tanggap darurat. Garis polisi pun (police line) masih terpasang di sekitar lokasi longsor.
Meski peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun data yang diperoleh dari BPBD Kolut, tercatat sebanyak 26 unit rumah yang mengalami kerusakan parah dan ringan.
Hingga Minggu (24/4/2016), nominal kerugian materil akibat longsor yang terjadi di Dusun atau di bukit Mawa itu, belum diketahui.
Hingga berita ini dimuat, bukan hanya warga Dusun Mawa yang mengungsi, tetapi juga warga dari dusun lain yang mendiami kaki bukit itu juga memilih mengungsi dikarenakan mereka dihantui rasa ketakutan akan runtuhnya bukit tersebut.
Pasalnya, bukit yang sudah ditanami kakao, cengkeh, dan durian oleh warga kini dengan kondisi tanah di bukit itu sudah mengalami keretakan parah bahkan sebagian sudah bergeser, dan diperkirakan sudah sekitar 50 hektar. (Yus)
Via
Peristiwa
Posting Komentar