Pemerintahan
Ragam
KOLUT, TUNTAS.ID - Memasuki musim penghujan sejumlah jalan mulai mengalami kerusakan. Bahkan di sejumlah titik sudah terjadi tanah longsor, tak terkecuali di Desa Koreiha, Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara.
Oleh karena itu, masyarakat Desa kembali melakukan gotong royong untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat dari pergerakan tanah itu.
Sekretaris Desa (Sekdes) Koreiha, Alias, yang berada dilokasi menuturkan gotong royong tersebut rencananya akan dilakukan setiap hari Sabtu, karena melihat kondisi jalan yang rusak parah bahkan sulit dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat.
Selain itu, kata Alias, bahwa berdasarkan surat edaran Bupati Kolaka Utara, agar kembali mensosialisasikan kepada masyarakat "Bumi Patampanua" untuk terus menggalakan budaya gotong royong.
“Kegiatan gotong royong ini tidak boleh menjadi slogan tapi harus diupayakan dengan kerja. Apalagi ada surat edaran dari pak bupati agar terus digalakan budaya gotong royong di daerah ini,” kata Alias kepada media ini, beberapa waktu lalu.
Sementara itu sejumlah masyarakat yang sempat berbincang-bincang dengan Beritakolut.com, merasa sangat senang dengan adanya budaya gotong royong di Desa itu, karena menurutnya pekerjaan berat pun bisa menjadi ringan karena dikerjakan secara bersama-sama.
“Jujur nilai gotong royong sekarang cenderung mulai luntur dan hilang. Oleh karena itu marilah kita gerakan dan tingkatkan semangat gotong royong ini,” kata salah seorang warga.
Kaur pembangunan Desa Koreiha, Haji Andi Istambul, saat ditemui menyebutkan akan terus menggalakan gotong royong guna memperbaiki jalan rusak di Desa itu.
"Gotong royong itu harus, sambil kita diperbaiki sedikit demi sedikit. Meski hal itu (perbaikan jalan) sudah diusulkan kepada pemerintah, tetapi usulan juga tidak langsung diakomodir, tergantung skala prioritasnya," sebut Haji Andi Istambul. (Ali)
Warga Kolaka Utara Galakan Kembali Budaya Gotong Royong
Kegiatan gotong royong di Desa Koreiha beberapa waktu lalu (Foto: Ali/Berita Kolut) |
Oleh karena itu, masyarakat Desa kembali melakukan gotong royong untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat dari pergerakan tanah itu.
Sekretaris Desa (Sekdes) Koreiha, Alias, yang berada dilokasi menuturkan gotong royong tersebut rencananya akan dilakukan setiap hari Sabtu, karena melihat kondisi jalan yang rusak parah bahkan sulit dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat.
Selain itu, kata Alias, bahwa berdasarkan surat edaran Bupati Kolaka Utara, agar kembali mensosialisasikan kepada masyarakat "Bumi Patampanua" untuk terus menggalakan budaya gotong royong.
“Kegiatan gotong royong ini tidak boleh menjadi slogan tapi harus diupayakan dengan kerja. Apalagi ada surat edaran dari pak bupati agar terus digalakan budaya gotong royong di daerah ini,” kata Alias kepada media ini, beberapa waktu lalu.
Sementara itu sejumlah masyarakat yang sempat berbincang-bincang dengan Beritakolut.com, merasa sangat senang dengan adanya budaya gotong royong di Desa itu, karena menurutnya pekerjaan berat pun bisa menjadi ringan karena dikerjakan secara bersama-sama.
“Jujur nilai gotong royong sekarang cenderung mulai luntur dan hilang. Oleh karena itu marilah kita gerakan dan tingkatkan semangat gotong royong ini,” kata salah seorang warga.
Kaur pembangunan Desa Koreiha, Haji Andi Istambul, saat ditemui menyebutkan akan terus menggalakan gotong royong guna memperbaiki jalan rusak di Desa itu.
"Gotong royong itu harus, sambil kita diperbaiki sedikit demi sedikit. Meski hal itu (perbaikan jalan) sudah diusulkan kepada pemerintah, tetapi usulan juga tidak langsung diakomodir, tergantung skala prioritasnya," sebut Haji Andi Istambul. (Ali)
Via
Pemerintahan
Posting Komentar